Selasa, 23 Juli 2013

MELATI DARI JAYA GIRI YANG TETAP MEWANGI TAK PERNAH PUDAR DAN LAYU

MELATI DARI JAYA GIRI YANG TETAP MEWANGI TAK PERNAH PUDAR DAN LAYU

[Abah Iwan (Ridwan Armansjah) Abdulrachman (W Singawalang)]



Ridwan Armansjah Abdulrachman, atau yang akrab disapa Abah Iwan, lahir di Sumedang, Jawa Barat, pada 3 September 1947. Beliau merupakan sosok pengarang lagu-lagu fenomenal seperti Mentari, Melati dari Jayagiri, Hymne UNPAD, juga Hymne Wanadri. Penyanyi legendaris di tahun ’70-’80-an macam Bimbo dan Vina Panduwinata pernah menyanyikan lagu ciptaan abah Iwan.

Atas jasanya menciptakan lagu yang memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia, pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 tahun 2007 pemerintah menganugerahinya piagam penghargaan berupa “Satya Lancana Wirakarya”. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menpora, yang saat itu dijabat oleh Adhyaksa Dault.

Abah Iwan dikenal sebagai sosok yang pecinta lingkungan. Bahkan rumahnya yang terletak di kawasan Cigadung tampak rimbun dan asri dengan berbagai tanaman. Jadi, slogan cinta lingkungan benar-benar ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fisiknya yang senantiasa tampak bugar, tak lepas dari aktivitasnya yang tak jauh dari olahraga. Pencak Silat yang ia tekuni sejak kecil, dan bersepeda. Malah pada tahun ’80-an hingga pertengahan ’90-an, alumni Fakultas Pertanian UNPAD ini mengikuti berbagai kursus kemiliteran yang dilangsungkan di Amerika, dan Inggris, maupun di Indonesia sendiri. Banyak para pendaki yang belum mengetahui bahwa pendekar silat tajimalela ini juga sudah lama menjadi anggota kehormatan KOPASSUS.

Menurut salah satu sahabat lamanya ( Suparkah/ W. Lawang Angin), abah iwan ompong ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan teman-teman yang lain, baik yang tergabung di wanadri maupun teman abah iwan non wanadri. Diantara kelebihan ini adalah ketangguhan fisik, berani menerima tantangan dengan segala resikonya, solidaritas yang kuat dengan teman-teman. Dan menurut Suparkah pula bahwa abah Iwan sangat perasa, mempunyai kepekaan yang sangat tajam, sentimental dan romantis. Semuanya ini tercermin dan nampak pada kebanyakan lagu-lagu ciptaan nya yang masterpiece seperti Melati Dari Jayagiri, Flamboyan, Sejuta Kabut, Seribu Mil Lebih Sedepa, Burung Camar, Berguru Pada Saliara, Nyanyian Langit dll.

“ Kerusakan lingkungan di cekungan Bandung? Sudah sangat, sangat parah, dan prediksi kerusakan lingkungan di Bandung Utara akan semakin parah, kecuali segera semua pihak, sekali lagi, semua pihak, menyadari dan ikhlas menyelaraskan perilaku masing-masing dengan gagasan-gagasan yang disimpulkan oleh para ahli. Pasti butuh kerelaan berkorban dan ketegasan. Harus ada semacam "revolusi sikap", kesadaran dan tekad bersama; saling mendukung dan saling mengingatkan; demi anak cucu. Kita ke depan dan demi catatan amal baik/ amal buruk setiap kita masing-masing. Dan, jangan lupa catatan ini dibawa mati, jadi bahan pertimbangan di "alam sana".

“ Menyadari keadaan hutan-hutan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan hutan Sancang di tempat akang Garut Selatan, dirusak dengan berbagai alasan, yang kadang-kadang seolah-olah baik dan bahkan oleh orang-orang yang kita kenal, sungguh pilu! di dalam lagu "Nyanyian Langit" saya tulis: dan air mata meleleh didalam hatiku. Sekalipun kita kejar dengan ramai-ramai menanam pohon sebanyak-banyaknya, tidaklah mungkin mampu mengimbangi kehilangan pohon-pohon dengan ekosistemnya yang umurnya mungkin ratusan tahun. Namun, saya teringat riwayat yang diceritakan orang-orang tua kita bahwa konon Rasulullah SAW pernah berujar, seandainya pun esok hari kiamat, bila ada saja sebiji kurma di tanganmu, tanamkanlah itu!”

Di usianya yang menginjak 66 tahun, ia tidak ingin hanya sekedar duduk santai di teras rumah, atau bergelut dengan penyakit serius. Bahkan bapak lima anak tersebut belum ingin berhenti naik gunung, meski kini tak lagi sampai puncak.

Di antara seabrek aktivitasnya, hal terpenting bagi salah satu the legend Wanadri ini adalah selalu bersyukur dan berdoa. Hingga ia terus berusaha mengisi waktu hidup dengan kegiatan bermakna.



Sumber:
www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636

Tidak ada komentar:

Posting Komentar