Selasa, 23 Juli 2013

PENDAKI DOWN SYNDROM TERMUDA YANG MENCAPAI BASE CAMP NEPAL (MT. EVEREST)

PENDAKI DOWN SYNDROM TERMUDA YANG MENCAPAI BASE CAMP NEPAL ( MT. EVEREST)

Eli Reimer seorang ABG dari wilayah Bend ( Negara bagian Oregon, USA )adalah salah satu pendaki gunung yang pertama - dan mungkin pendaki remaja Amerika pertama yang mengidap Down syndrom yang berhasil mendaki salah satu base camp (Base Camp Selatan di Nepal) di MT. Everest , gunung tertinggi di dunia awal bulan maret 2013 ini. Dia berhasil membuat surprise banyak orang didunia ketika berhasil mendaki hingga ketinggian 17.600 kaki (+/- 5870 Mt dpl) setelah hampir dua minggu melakukan pendakian /pemanjatan atau sekitar 70 Mil (112,6 Km ) berhasil ditempuh Eli. Dengan prestasti yang sangat luar biasa ini Eli Reimer berhasil mencatatkan dirinya atau membuat sejarah tersendiri dalam lintasan historis Himalaya. Seorang remaja Down syndrom pioneer dari Oregon (USA) pertama di dunia yang berhasil mencapai MT. Everest.

Pendakian yang luar biasa dan sangat mengagumkan ini dilakukan Eli bersama team nya yang berjumlah 8 orang termasuk ayah nya sendiri. Dan terus menerus dipantau oleh team medisnya. Menurut ayah Eli sendiri yakni Justin Reimer mengatakan bahwa dokter memberi puteranya acungan jempol karena berhasil lolos tes uji ketahanan. Menaklukkan Everest memang tidak mudah karena sangat membingungkan dengan faktor kesulitan yang sangat tinggi. Selain dipengaruhi oleh ketinggiannnya, cuaca dingin dan potensi longsoran yang mematikan adalah kendala lain yang bisa mengancam.

"Kami memantau darahnya, tingkat kejenuhan oksigen saat kita naik (gunung). Dan dia secara konsisten, secara signifikan, melangkah lebih tinggi daripada orang lain, dia benar-benar memimpin kita di perjalanan. Eli seperti memandu kami," kata Justin Reimer seperti dilansir New York Daily News, Selasa (2/4/2013).

MENDAKI MT. EVEREST UNTUK MENOLONG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi swasta ( HLN ), Justin Reimer menceritakan bahwa ia bersama dengan anaknya ini melakukan pendakian ke MT. Everest daalam rangka mencari dana amal keluarga buat sebuah yayasan ( THE ELISA FOUNDATION ), yaitu sebuah organisasi non profit yang berupaya menggalang dana dan dukungan bagi orang-orang yang hidup dengan cacat serta menawarkan dukungan profesional dan pendidikan untuk keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Yayasan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Reimer dan istrinya, Tamara.

Jadi dengan bermodalkan kepercayaan diri dan tekad untuk membantu sesama penderita down syndrom Eli percaya dan yakin dapat mencapai mount everest, meskipun dengan resiko yang sangat tinggi. Karena semua pendaki gunung dimanpun dia berada sangat mengerti bahwa " Mendaki Gunung Everest tidak mudah “: Selain dari ketinggian diatas 8000 meter Dpl, perjalanan dalam mendaki puncak nya memiliki cuaca dingin yang sangat ekstreem dan potensi longsoran mematikan

"Itu nyata," kata Justin penduduk kota Bend (Oregon) "Untuk berdiri di sana di tempat itu dan melihat senyum di wajah Eli dan rasa prestasi yang dia miliki, dan fakta bahwa kesehatannya lebih baik daripada kami pada saat itu ... itu merendahkan, itu inspirasi, dan saat itu adalah momen yang luar biasa”.

"Setidaknya pernah ada satu orang lain dengan Down Syndrom diketahui telah mencapai base camp Selatan ( Nepal ) “, demikian Justin Reimer mengatakan kepada majalah TIME. Dan ketika ditanyakan kepada Eli apakah itu suatu prestasi yang sulit untuk dicapai dan diselesaikan, ternyata ABG ini dengan sambil tersenyum lebar mengatakan “ Tidak”. Eli mengatakan dengan singkat bahwa mendaki gunung Everest tidaklah sulit baginya.

"Kami memonitor darahnya (saturasi), tingkat kejenuhan oksigen seperti umumnya para pendaki lainnya ," kata Justin Reimer. "Dan pemeriksaan itu dilakukan secara konsisten.. Hasilnya terbukti bahwa Eli secara signifikan dan konsisten ternyata lebih tinggi, lebih bagus daripada anggota teamnya yang lain.

Dari pendakian yang dilakukan Eli ini, Yayasan Elisa berhasil mengumpulkan sumbangan hingga lebih dari US$ 85.000 atau sekitar Rp 827,6 juta. Target yang ingin dicapai dari event ini adalah hingga mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 973,7 juta.

Eli adalah remaja pertama (pendaki gunung ) dengan down syndrom termuda yang berhasil mencapai base camp Nepal Mount Everest. Sebelumnya sudah pernah ada seorang pria down syndrom berusia 35 tahun asal Inggris yang berhasil mendaki sampai ke base camp ini dan menjadi pria pertama dengan down syndrom yang berhasil mencapai base camp Mount Everest.

"Sebuah pedoman hidup bagi siapa saja yang memiliki anak dengan cacat atau yang memiliki kebutuhan khusus dalam beberapa cara ... " kecacatan bukan keterbatasan, "kata Justin Reimer, menambahkan bahwa kehidupan Eli" dan kehidupan orang-orang penyandang cacat memiliki nilai abadi / kekal. "



Sumber:
www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636

Tidak ada komentar:

Posting Komentar