PENDAKI DOWN SYNDROM TERMUDA YANG MENCAPAI BASE CAMP NEPAL ( MT. EVEREST)
Eli Reimer seorang ABG dari wilayah Bend ( Negara bagian Oregon, USA
)adalah salah satu pendaki gunung yang pertama - dan mungkin pendaki
remaja Amerika pertama yang mengidap
Down syndrom yang berhasil mendaki salah satu base camp (Base Camp
Selatan di Nepal) di MT. Everest , gunung tertinggi di dunia awal bulan
maret 2013 ini. Dia berhasil membuat surprise banyak orang didunia
ketika berhasil mendaki hingga ketinggian 17.600 kaki (+/- 5870 Mt
dpl) setelah hampir dua minggu melakukan pendakian /pemanjatan atau
sekitar 70 Mil (112,6 Km ) berhasil ditempuh Eli. Dengan prestasti yang
sangat luar biasa ini Eli Reimer berhasil mencatatkan dirinya atau
membuat sejarah tersendiri dalam lintasan historis Himalaya. Seorang
remaja Down syndrom pioneer dari Oregon (USA) pertama di dunia yang
berhasil mencapai MT. Everest.
Pendakian yang luar biasa dan
sangat mengagumkan ini dilakukan Eli bersama team nya yang berjumlah 8
orang termasuk ayah nya sendiri. Dan terus menerus dipantau oleh team
medisnya. Menurut ayah Eli sendiri yakni Justin Reimer mengatakan bahwa
dokter memberi puteranya acungan jempol karena berhasil lolos tes uji
ketahanan. Menaklukkan Everest memang tidak mudah karena sangat
membingungkan dengan faktor kesulitan yang sangat tinggi. Selain
dipengaruhi oleh ketinggiannnya, cuaca dingin dan potensi longsoran yang
mematikan adalah kendala lain yang bisa mengancam.
"Kami
memantau darahnya, tingkat kejenuhan oksigen saat kita naik (gunung).
Dan dia secara konsisten, secara signifikan, melangkah lebih tinggi
daripada orang lain, dia benar-benar memimpin kita di perjalanan. Eli
seperti memandu kami," kata Justin Reimer seperti dilansir New York
Daily News, Selasa (2/4/2013).
MENDAKI MT. EVEREST UNTUK MENOLONG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi swasta ( HLN ), Justin
Reimer menceritakan bahwa ia bersama dengan anaknya ini melakukan
pendakian ke MT. Everest daalam rangka mencari dana amal keluarga buat
sebuah yayasan ( THE ELISA FOUNDATION ), yaitu sebuah organisasi non
profit yang berupaya menggalang dana dan dukungan bagi orang-orang yang
hidup dengan cacat serta menawarkan dukungan profesional dan
pendidikan untuk keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Yayasan ini
didirikan pada tahun 2005 oleh Reimer dan istrinya, Tamara.
Jadi dengan bermodalkan kepercayaan diri dan tekad untuk membantu sesama
penderita down syndrom Eli percaya dan yakin dapat mencapai mount
everest, meskipun dengan resiko yang sangat tinggi. Karena semua pendaki
gunung dimanpun dia berada sangat mengerti bahwa " Mendaki Gunung
Everest tidak mudah “: Selain dari ketinggian diatas 8000 meter Dpl,
perjalanan dalam mendaki puncak nya memiliki cuaca dingin yang sangat
ekstreem dan potensi longsoran mematikan
"Itu nyata," kata
Justin penduduk kota Bend (Oregon) "Untuk berdiri di sana di tempat
itu dan melihat senyum di wajah Eli dan rasa prestasi yang dia miliki,
dan fakta bahwa kesehatannya lebih baik daripada kami pada saat itu ...
itu merendahkan, itu inspirasi, dan saat itu adalah momen yang luar
biasa”.
"Setidaknya pernah ada satu orang lain dengan Down
Syndrom diketahui telah mencapai base camp Selatan ( Nepal ) “,
demikian Justin Reimer mengatakan kepada majalah TIME. Dan ketika
ditanyakan kepada Eli apakah itu suatu prestasi yang sulit untuk dicapai
dan diselesaikan, ternyata ABG ini dengan sambil tersenyum lebar
mengatakan “ Tidak”. Eli mengatakan dengan singkat bahwa mendaki gunung
Everest tidaklah sulit baginya.
"Kami memonitor darahnya
(saturasi), tingkat kejenuhan oksigen seperti umumnya para pendaki
lainnya ," kata Justin Reimer. "Dan pemeriksaan itu dilakukan secara
konsisten.. Hasilnya terbukti bahwa Eli secara signifikan dan konsisten
ternyata lebih tinggi, lebih bagus daripada anggota teamnya yang
lain.
Dari pendakian yang dilakukan Eli ini, Yayasan Elisa
berhasil mengumpulkan sumbangan hingga lebih dari US$ 85.000 atau
sekitar Rp 827,6 juta. Target yang ingin dicapai dari event ini adalah
hingga mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 973,7 juta.
Eli
adalah remaja pertama (pendaki gunung ) dengan down syndrom termuda
yang berhasil mencapai base camp Nepal Mount Everest. Sebelumnya sudah
pernah ada seorang pria down syndrom berusia 35 tahun asal Inggris yang
berhasil mendaki sampai ke base camp ini dan menjadi pria pertama
dengan down syndrom yang berhasil mencapai base camp Mount Everest.
"Sebuah pedoman hidup bagi siapa saja yang memiliki anak dengan cacat
atau yang memiliki kebutuhan khusus dalam beberapa cara ... " kecacatan
bukan keterbatasan, "kata Justin Reimer, menambahkan bahwa kehidupan
Eli" dan kehidupan orang-orang penyandang cacat memiliki nilai abadi /
kekal. "
Sumber:
www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636
Tidak ada komentar:
Posting Komentar