Selasa, 23 Juli 2013

SUKU SHERPA (SHAR-WA)

SUKU SHERPA (SHAR-WA):

Dari sekian banyaknya etnik grup yang bermukim di Nepal, suku Sherpa adalah diva para etnik di pemukiman Solukhumbu. Sherpa dikenal sebagai “orang-orang dari Timur”. Sherpa terkenal karena kelihaiannya mengendalikan alam Himalaya, dari mulai mendaki, hingga membaca gejala alam. Sumber keunikan mereka itulah yang kemudian menjadi faktor timbal balik yang menguntungkan bagi kepariwisataan Nepal, sekaligus menjadi bukti dari makna wejangan sang Rinpoche kepada warga Sherpa. Himalaya yang menjadi istana para puncak-puncak tertinggi di dunia kemudian diburu para penggila traveling hingga ribuan expedisi dari berbagai belahan dunia.

Berawal dari expedisi mencengangkan menuju atap dunia, puncak Everest, Sherpa bernama Apa Sherpa, Ang Rita dan Tenzing Norgay yang dijuluki 3 Harimau Salju, sukses menjadi jembatan emas bagi para pendaki kawakan seperti Edmund Hillary untuk mendapatkan gelar bangsawan dari Ratu Inggris karena menjadi orang pertama yang berhasil menaklukan Everest. Hutang budi Edmund Hillary pun akhirnya dibayar dengan mendirikan berbagai fasilitas kebudayaan hingga pendidikan bagi kaum Sherpa yang hidup disepanjang pegunungan Everest.

Adalah daerah bernama Kham di dataran tinggi Tibet sebelah timur, yang disinyalir menjadi asal-muasal suku Sherpa. Wacana etnik tersebut mengisahkan hijrah-nya kaum Kham dari dataran tinggi Tibet timur menuju daerah pegunungan Everest. Perpindahan ini berkat petuah seorang Guru Besar dari Budhhisme (Rinpoche), tepatnya saat kondisi kehidupan di dataran tinggi Tibet mulai bergejolak.

Dalam sabda nya, Rinpoche memberi wejangan untuk orang-orang Kham hijrah ke sebuah rimba di balik sebuah gunung besar, yang kemudian diketahui sebagai Chomolungma atau Everest, demi berlindung dari kerusakan dan hidup yang lebih tenteram dan maju. Dalam bahasa orang Kham, Chomolungma diartikan sebagai “Dewi Penguasa Salju”.

Tentang suku Sherpa dalam bingkai Etnografi sejatinya kita haruslah lebih mengenal apa dan siapa suku Sherpa yang bagi para pendaki gunung dan penggiat alam bebas lebih mengenalnya sebagai para pemandu gunung di Everest. Suku Sherpa memang tidak bisa dipisahkan dengan gunung Everest Sang Ibunya Bumi, karena mereka tinggal di kaki gunung tertinggi di dunia tersebut.

Suku Sherpa tinggal di Distrik Solukhumbu. Distrik Solukhumbu berada di kaki gunung Everest. Geologi daerah terdiri dari bukit dan pegunungan. Karena berada di ketinggian 3800 meter dari atas permukaan laut dan berada di bawah kaki gunung Everest dusun mereka sering diselimuti salju. Suhu udara sangat dingin terkadang sampai pada -8 C pada musim dingin.

Pada tahun 2011, Solukhumbu berpenduduk 107,686 jiwa, sekitar 60,000 ribu adalah suku Sherpa.

Sherpa berasal dari bahasa Tibet yang berarti orang - orang timur ( Orang - orang barat menyebutnya sher-pa padahal dalam bahasa Tibet adalah Shar-wa ) Ini karena mereka tinggal di sebelah timur dataran tinggi Tibet. Orang - orang Sherpa ini banyak membantu pendaki gunung yang ingin mendaki Everest.Yang terkenal adalah Tenzing Norgay Sherpa dan Ang Rita Sherpa.

BAHASA

Bahasa yang dipakai suku sherpan adalah bahasa Nepali ( bahasa nasional Nepal ). Logat mereka campuran antara logat Cina dan India ( Tibetan ). Penyebaran bahasa Nepali mencakup seluruh Nepal dan sekitar lereng Everest. Masyarakat Tibet menggunakan bahasa ini dalam komunikasi sehari - hari.

Terdapat system kasta dalam masyarakat Sherpa. Ini berpengaruh bagi level bahasa mereka. Apalagi masyarakat Sherpa sangat religious jadi tata bahasa untuk biksu dan masyarakat biasa berbeda. Begitu juga untuk setiap tingkatan kasta.

PENGETAHUAN TEKNOLOGI

Mereka sudah mengenal alat rajut pakaian seperti jarum, kain dan benang dari waktu yang lama. Mereka membuat kerajian seperti topi, baju, jubah dll. Namun saat ini mereka lebih mengenal teknologi seperti internet, GPS dan lain - lain yang di bawa oleh wisatawan asing.

SENJATA

Senjata mereka yang terkenal adalah Kama. Senjata ini praktis digunakan untuk bertani, mendaki gunung dan bertahan dari musuh.


MAKANAN DAN MINUMAN

Sebagaian besar penduduk Himalaya mengkonsumsi gandum dan kentang. Dahulu masyarakatnya mayoritas bertani karena kesuburan tanah dikaki gunung Everest. Mereka menggunakan peralatan yang mayoritas dari logam. Seperti wajan, priuk dll yang terbuat dari logam.

PAKAIAN DAN PERHIASAN

Pakaiannya terbuat dari kapas dan kain yang tebal dan berlapis - lapis. Pakainnya luar seperti jubah yang sangat panjang untuk menahan hawa dingin dari Everest. Mereka juga memakai penutup kepala yang terbuat dari kulit hewan.

RUMAH

Rumah mereka terbuat dari bebatuan yang bahan dasarnya dari bebatuan pegunungan Everest. Di tambah dengan kayu - kayu yang untuk jendela dan pintu.

ALAT TRANSPORTASI

Transportasi suku Sherpa adalah sapi yang cukup kuat untuk naik gunung yang disebut mereka Yak.



SOSIAL DAN KOMUNITAS

Perkawinan kebanyakan monogamy walaupun dalam kepercayaan mereka diperbolehkan poliandri dan ada prestisenya. Proses perkawinan sangat panjang dan banyak tahap pertunangan hadiah dan pertukaran tenaga kerja.Wanita menerima mahar setelah acara selesai. Sedangakan warisan anak mendapat bagian yang adil. Namun angka perceraian cukup tinggi. 30% dari pernikahan suku Sherpa bercerai.

Komunitas yang terbentuk pada suku Sherpa adalah pendaki dan petani. Ada kelompok - kelompok yang mayoritas laki - laki merupkan komunitas sebagai pemandu wisatawan pendaki dan kelompok petani di dominasi oleh wanita dan orang tua.

Suku Sherpa menganut sistem kekerabatan patrilineal oxagamus. Suku Sherpa di anjurkan untuk menikah dengan orang yang bukan dari daerahnya. Garis keturunan diambil dari suku Sherpa. Keluarga yang memiliki kekerabatan yang klan terbesar dan jauh dapat memiliki hutan, tanah, tambang, candi atau desa walau mereka tidak melakukan apa - apa. Dengan kata lain keluarga yang memilki kekerabatan yang besar dan bukan dari lingkup suku Sherpa sendiri sangat dihargai.

Keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah berbagi secara ekonomi. Mereka bersama - sama membangun keluarga tersebut. Untuk warisan sebelum ahli waris dikatakan berhak menerima warisan dipegang oleh kakak tertua.

KEPEMIMPINAN

Karena termasuk Negara Nepal maka sistem kepemimpinan masyarakat Sherpa mengikuti Nepal. Mereka mengakui adanya presiden sebagai kepala pemerintahan. Walau begitu mereka lebih percaya pada biksu - biksu yang ada di daerah mereka dan pemuka adat.Mereka tidak membenarkan wanita sebagai pemimpin, ini di latarbelakangi oleh sistem kekerabatan patrilineal yang dianutnya.

Sebenarnya masyarakat Sherpa tidak mengenal kasta secara empiris, hanya saja orang asli Solukhumbu lebih di hargai daripada pendatang. Dan yang paling rendah adalah tukang jagal upacara kematian mereka.

PENGETAHUAN

Pengetahuan tentang alam diperoleh dari ajaran Budha.Alam merupakan titipan dewa - dewi yang harus di jaga. Setiap bagian dari alam dpelihara oleh dewa dan dewi jadi mereka takut untuk merusaknya.

KEYAKINAN DAN AGAMA

92,83 beragama Budha, 6,26% Hindu, 0,36% Kristen, 0,20%adalah Bon. Ada ritual kematian dari suku Sherpa yang cukup mengerikan. Jasad yang sudah mati di mutilasi dan di sebarkan di lereng gunung agar dimakan oleh burung - burung nazar. Ini ditujukan untuk mengembalikan jasad ke alam.

KESENIAN

Sebuah festival dumje dan ritual menari Monastik umumnya disebut Champ dan diadakan pada musim gugur atau musim dingin. Ini lebih menceritakan tentang siklus hidup manusia dan merupakan upacara pembersihan bagi manusia.

GEOGRAFIS

Di Nepal sendiri ada 14 Zona administrasi pemerintah dan 75 distrik. Suku Sherpa tinggal di Distrik Solu Khumbu Zona Sagarmatha Nepal BagianTimur. Desa yang paling banyak di tempati suku ini adalah Theme berada di ketinggian 3800 meter dari permukaan laut yang berada di bawah kaki gunung Everest.



Sumber:
www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636

Tidak ada komentar:

Posting Komentar