CEDERA OTOT YANG SERING TERJADI DALAM PENDAKIAN GUNUNG
Ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan sebelum mendaki gunung.
Pertama kondisi personel, seberapa berat medan yang dilalui, serta
kondisi lingkungan yang meliputi cuaca, rekan sesama pendaki dan juga kelengkapan.
Ada beberapa cedera yang harus kita waspadai pada saat kita sedang
melakukan pendakian. Dari beberapa cedera yang dialami seorang pendaki
adalah cedera pada otot-otot persendiannya. Dari sekian banyak cedera
otot yang dialami pendaki, ada beberapa kecelakaan /cidera otot yang
sering dialami pendaki diantaranya adalah :
1. KRAM BETIS
Kram Betis (strained calves) dirasakan seperti terbakar, tidak ada
tenaga dan kram pada otot betis. Hal ini diakibatkan saat mendaki
tanjakan berbatu yang mengharuskan kita memanjat dengan menaikkan kaki
satu2 sehingga beban tertumpu hanya pada betis , bukannya pada otot paha
dan bokong. Jika mengalaminya saat mendaki, kita harus istirahat,
letakkan kaki yang sakit lebih tinggi dari jantung, dan pijat untuk
melemaskannya. Untuk mencegah, sebelum mendaki kita harus melatih otot
paha dan otot bokong kita sehingga otot tersebut bisa jadi tumpuan saat
menanjak manjat.
2. CEDERA PERGELANGAN KAKI
Cedera
pergelangan kaki (Rolled ankle) ini berupa rasa sakit dan bengkak pada
pergelangan kaki, meski kita tidak menyadari kalau kita keseleo selama
perjalanan. Cedera ini disebabkan jika otot betis ke bawah kurang kuat
sehingga tidak memberikan kestabilan pada pergelangan kaki saat berjalan
di tempat yang tidak rata seperti berbatu atau tanah bergelombang
(seperti jalan di awal pendakian Gunung Papandayan euy). Untuk
pencegahannya latih keseimbangan satu kaki dengan membawa beban untuk
memperkuat otot kaki bawah kita termasuk pergelangan kaki. Jika bolak
balik mengalami cedera, gunakan boot potongan tinggi.
3. LUTUT GEMETAR
Sakit di otot paha dan lutut gemetar ( sore on quads and/or knee).
Penyebabnya adalah saat turun dengan bawaan masih berat, posisi
kesejajaran antara pinggul, lutut dan pergelangan kaki yang tidak tepat,
dan terakhir akibat kaki panjang sebelah ( ane banget). Untuk mecegah,
latih otot torso kita yaitu mulai dari bahu sampai pinggul sehingga
tubuh kita stabil dalam membawa beban berat saat turun pendakian.
Gunakan juga trekking poles kalau turun.
4. SAKIT OTOT PINGGUL
Radang sendi Pinggul (Hip bursitis) dirasakan sakit luar biasa setiap
langkah kita akibat kerusakan jaringan lunak di daerah pinggul.Alhasil,
cara jalan kita pasti jadi aneh, seperti malas ngangkat paha kita. Ini
yang paling sering kita alami sebenarnya bagi yang suka mendadak mendaki
di akhir weekend tanpa persiapan olahraga beberapa minggu sebelumnya.
Banyak duduk di kantor, langsung mau nanjak aje, otot pinggul kita lah
yang jadi sasaran kram dan sakit selama pendakian. Latihan hip abductor
sangat membantu menguatkan otot2 pinggul kita.
5. METATARSALGIA
Metatarsalgia (nyeri pada tulang jari tepat sebelum jari2 kaki)
dirasakan seperti ada batu tajam di dalam sepatu kita. Hal ini terjadi
jika kita menggunakan sepatu yang memiliki ujung sempit atau terlalu
lekuk ke atas, selain kebiasaan menapak dengan ujung sepatu terlalu
berlebihan saat pendakian. Ubah kebiasaan menapak. Tekanan saat menapak
harus didistribusikan sampai ke tumit. Bantalan tambahan pada sole dalam
dapat mengurangi tekanan di pangkal jari saat menapak.
6. PLANTAR FASCIITIS
Plantar fasciitis (nyeri pada telapak kaki) dirasakan tidak hanya
berupa rasa sakit pada lengkukan telapak kaki tetapi juga pada tumit
kita. Fascia plantaris merupakan jaringan ikat yang memghubungkan jari –
jari kaki dengan tumit dan menyokong lengkungan telapak kaki. Untuk
mengobati, gunakan botol plastik dan pijakkan telapak kaki yang sakit
sambil menggulungkan botol plastic tetsebut. Untuk pencegahan latihan
berjalan dalam jarak jauh secara bertahap/ step by step.
Sumber:
www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636
Tidak ada komentar:
Posting Komentar