REINHOLD MESSNER
Seorang pendaki gunung dan penjelajah
alam bebas spektakuler dan legendaries abad 20 asal Italia bernama
Reinhold Messner telah memahat reputasi dan sejarah heroik pendakian
yang nyaris mustahil, karena Messner telah
dicatat dalam lembar sejarah pendakian gunung modern di millennium 1 .
Pada tanggal 8 Mei 1978, Messner mentutaskan pendakiannya di Gunung
Everest tanpa tambahan oksigen.Peristiwa ini adalah puncak prestasi
yang sebelumnya dianggap mustahil dapat diwujudkan selama 16 tahun (
1970 -1986 ). Selain itu, Messner telah mendaki 14 puncak dunia dengan
ketinggian lebih dari 8.000 meter diatas permukaan laut. Messner juga
seorang penulis, politisi, dan pengusaha.
Lahir pada tanggal 17
September 1944, di South Tyrol, Italia. Dia adalah anak kedua dari
sembilan bersaudara yang lahir dari Maria dan Josef Messner – keluarga
Katolik Roma, delapan anak laki-laki dan perempuan. Mereka tinggal di
sebuah peternakan di desa terlindung dari Villnoss, timur laut Bolzano,
Italia. Reinhold Messner adalah salah satu pendaki gunung terbesar
sepanjang masa, dia orang pertama yang mendaki semua empat belas puncak
8.000 meter di dunia tanpa bantuan oksigen. Ayahnya memperkenalkannya
mendaki gunung ketika ia berusia lima tahun, dan ia segera berkembang
menjadi pendaki yang ulung. Messner tumbuh dikelilingi oleh Dolomit,
bagian dari Pegunungan Alpen Italia, di Villnoss Valley, daerah yang
penduduknya berbahasa Jerman.
Messner kuliah di Universitas
Padua. Dia mengabdikan dirinya untuk dunia petualangan. Messner menjadi
pemrakarsa pendakian gunung yang simpel. Pada petualangan ke Andes Peru
pada tahun 1969, ia bertemu dengan pendaki yang pikirannya serupa
dengannya yaitu Peter Habeler. Pasangan ini kemudian bekerjasama.
Tragedi Messner
Messner yang pertama belajar dan mengetahui tragedi yang sering menimpa
pendaki gunung. Pada tahun 1970, ia berada di sebuah ekspedisi di
pegunungan Himalaya. Messner dan adiknya Gunther Messner mendaki Nanga
Parbat dari wilayah Rupal di Pakistan ketika malapetaka itu datang.
Gunther mulai menunjukkan tanda-tanda diserang penyakit ketinggian, dan
Reinhold berusaha mencari cara tercepat segera turun ke bawah. Selama
perjalanan turun itu, Reinhold berada di depan Günther. Ketika dia
kembali untuk memeriksa keadaan saudaranya, ia menemukan bahwa Gunther
telah tersapu oleh longsoran salju.
Pertanyaan dan tuduhan
tentang hilangnya Gunther telah membayangi Messner sejak itu. Apakah dia
meninggalkan saudaranya tepat di bawah puncak gunung, karena beban?
Ataukah Gunther terjebak dalam longsoran salju dekat ke dasar, seperti
klaim Messner?. Dia kehilangan enam jari kaki dan beberapa jari diserang
“frostbite” radang dingin di trek ini, dan ia disalahkan atas kematian
adiknya oleh banyak orang.
Pengalaman ini tidak menghentikan
Messner untuk mengejar tantangan baru. Pada tahun 1975, ia naik
Gasherbrum I di Himalaya dengan Peter Habeler tanpa bantuan oksigen.
Tiga tahun kemudian Messner menyelesaikan pendakian Gunung Everest
dengan Habeler, menjadi yang pertama mendaki tanpa bantuan tabung
oksigen. Dia menggambarkan pengalaman itu sebagai “paru-paru sempit yang
terengah-engah, mengambang di atas kabut dan puncak.”
Sejak
tragedi tahun 1970, Messner telah mendaki gunung lagi sebanyak lima
kali, dengan ‘luka’ yang tidak akan sembuh. Namun kontroversi masih
tetap menghantuinya, bahkan, sangat intensif dalam beberapa tahun
terakhir. Jadi sekali lagi Messner berencana untuk kembali ke Nanga
Parbat untuk memburu sisa-sisa Gunther, berharap untuk meluruskan
sejarah.
Petualangan berikutnya adalah melintasi gurun Gobi ke
Sulden, Messner menggambarkan perjalanan yang sangat berbeda jauh dari
apa yang biasa ia jalani. “Melintasi Gobi adalah tonggak nyata bagi
saya,” katanya. Selama perjalanan masa lalu itu melintas jelas di
benaknya, dan dirinya berpikir tentang masa kecilnya.
Reinhold Messner identik ( berkonotasi ) dengan Pendakian Solo atau Tanpa bantuan oksigen.
Pada tahun 1980, Messner memutuskan untuk berpetualang sendiri.Itu
dilakukannya setelah dia menyelesaikan pendakian solo pertama di Mount
Everest ( th 1978 ) tanpa oksigen tambahan, sherpa, atau bantuan tangga
untuk menyeberang jurang.
Messner mencatat kronologis setiap
pendakiannya dan ditulis dalam buku The Crystal Mountain. Ia telah
menulis lebih dari 50 judul buku selama karirnya.
Messner
mencapai puncak karir pada tahun 1986 ketika ia menjadi orang pertama
yang mendaki semua puncak ( seventh summit ) pada ketinggian di atas
8.000 meter. Ini salah satu cirri-ciri figur pendaki gunung sejati
yakni antara lain ketangguhan, kesabaran, kecermatan dan ketelitian
akuratif dan open minded ( wawasan yang luas ) dengan kerendahan hati
yang mengagumkan selama 16 tahun untuk menggapai mimpi-mimpinya
menginjakan jejaknya di sevent summit . Selain itu Messner lah yang
berani membuat pengakuan/ pernyataan yakni orang atau pendaki yang
pertama kali telah melihat yeti, binatang yang bagi banyak orang
adalah masih misteriur atau hanya sekedar mitos atau legend. Namun Dia
tidak pernah patah semangat untuk terus mencari hewan tersebut sehingga
pada akhirnya ia menyimpulkan bahwa hewan itu mirip sejenis beruang.
Pada tahun 1999, Messner melakukan petualangan ke arena politik, dan
memenangi kursi di Parlemen Eropa. Namun Messner hanya menjabat hanya
satu musim dan meninggalkannya pada tahun 2004.
Selesai
berpolitik, Messner membuka lima jaringan museum “yang didedikasikan
untuk seni, budaya, agama dan peninggalan sejarah daerah pegunungan di
seluruh dunia.” Empat situs Museum Gunung Messner sudah terbuka dan
kelima dalam tahap pembangunan. Ia juga mendirikan The Messner Mountain
Foundation untuk “mendukung seluruh ras gunung di seluruh dunia.”
Article Source:
_https://www.facebook.com/pages/Estepe/140819622782636
Tidak ada komentar:
Posting Komentar